Wednesday, April 21, 2021

Pentingnya Berbakti kepada Orang Tua


Segala puji bagi Allah SWT yang memiliki dan memelihara alam semesta ini.

Pada masa Pandemi saat ini Mari kita memohonkan ampunan dan pertolongan kepada-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari Penyakit Covid 19, kejahatan diri dan keburukan amal kita.
Siapa saja yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tak seorangpun dapat menyesatkannya,sebaliknya siapa saja yang disesatkan Allah, maka tiada seorangpun dapat memberinya petunjuk.
Semoga Shalawat dan salam tercurah kepada Junjungan Nabi Besar Kita Nabi Muhammad SAW, Keluarganya, para sahabatanya, dan seluruh umatnya yang setia memegang teguh ajarannya hingga akhir zaman.
Sebagai landasan Artikel kali ini mari kita renungi firman Allah dalam Alqur’an surat Luqman ayat 14 : 



ARTINYA : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Generasi awal Islam (salaf), merupakan generasi yang sangat menjunjung tinggi hak-hak orang tua mereka. Tidak bisa dihitung banyaknya kisah yang menggambarkan betapa besar bakti mereka kepada kedua orang tua.
Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang terkenal sangat berbakti kepada ibunya, sampai-sampai ada orang yang berkata kepadanya, “Engkau adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu, akan tetapi kami tidak pernah melihatmu makan bersama ibumu. ” Beliau menjawab, “Aku takut kalau-kalau tanganku mengambil makanan yang sudah dilirik oleh ibuku. Sehingga aku berarti mendurhakainya. ”
Berbakti kepada orangtua memiliki keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, diantaranya :
Pertama  : Berbakti kepada orangtua adalah amal yang  utama dan pahala sama dengan jihad di jalan Allah. Abdullah bin Amru bin Ash meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki meminta ijin berjihad kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Lelaki itu menjawab, “Masih.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, berjihadlah dengan berbuat baik terhadap keduanya.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim), jadi berbakti kepada orang tua adalah jihad.
Kedua : Ridha Allah tergantung kepada keridhaan kedua orangtua dan murka-Nya tergantung kepada kemurkaan orang tua. Sesuai hadits Shahih HR.Al-Bukhari “Keridhaan Allah bergantung pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan Allah, bergantung pada kemurkaan kedua orang tua”
Ketiga : Berbakti kepada orangtua dapat menghilangkan kesulitan yang  sedang dialami  seorang  anak, dengan  cara bertawassul  melalui amal shalihnya.
Hal itu dapat dipahami melalui kisah yang di riwayatkan oleh bukhari dan muslim,yaitu ketika  ‘tiga orang’ yang terkurung dalam sebuah gua. Masing-masing berdoa kepada Allah dengan menyebutkan satu amalan yang dianggapnya terbaik dalam hidupnya, agar menjadi wasilah (sarana) terkabulnya doa. Salah seorang di antara mereka bertiga, mengisahkan tentang salah satu perbuatan baiknya terhadap kedua orang tuanya, yang akhirnya, menyebabkan pintu gua terkuak, batu yang menutupi pintunya bergeser, sehingga mereka bisa keluar dari gua tersebut.
Keempat : Berbakti kepada orangtua dapat meluaskan rizki dan memanjangkan umur.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin rezkinya diperluas, dan agar usianya diperpanjang (dipenuhi berkah), hendaknya ia menjaga tali silaturahim.” (Al-Bukhari dan Muslim)
Berbakti kepada kedua orang tua adalah bentuk aplikasi silaturahim yang paling afdhal yang bisa dilakukan seorang muslim, karena keduanya adalah orang terdekat dengan kehidupannya.
Kelima     : Berbakti kepada kedua orangtua dapat memasukkan seorang anak ke dalam Surga.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Orang tua adalah ‘pintu pertengahan’ menuju Surga. Bila engkau mau, silakan engkau pelihara. Bila tidak mau, silakan untuk tidak memperdulikannya.” Menurut para ulama, arti ‘pintu pertengahan’, yakni pintu terbaik.
Sebaliknya kesulitan yang dialami seorang anak diantaranya karena perbuatan tidak taat atau bahkan durhaka kepada kedua orangtuanya.
Dan ingatlah, diantara dosa yang Allah segerakan azabnya di dunia adalah dosa anak yang berbuat zhalim dan durhaka kepada kedua orangtua.  Ini dapat dilihat  dari hadits Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan :
Dari jalan Abi Bakrah RA, Rasulullah bersabda : “ Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar ? Beliau berkata 3 kali. Shahabat berkata, “Baiklah, wahai Rasulullah.” Nabi bersabda, “ Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.” Awalnya beliau bersandar kemudian duduk dan bersabda, “Serta camkanlah, juga saksi palsu dan perkataan bohong .” Maka Nabi selalu mengulanginya sehingga kami berkata (dalam hati kami),”Semoga beliau diam.”
Dan bentuk sikap – sikap durhaka kepada orang tua adalah antara lain adalah.
1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.
2.  Berkata "ah" dan tidak memenuhi panggilan orang tua.
3.  Membentak atau menghardik orang tua.
4. Bakhil atau kikir, tidak mengurusi orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurusi orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkahpun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
5. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, megatakan bodoh, "kolot" dan lain-lain.
6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan.
Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih.
7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak, atau mencemarkan nama baik orang tua, dan sikap membolos pada siswa yang akhirnya menyebabkan orang tua siswa tersebut di panggil di sekolah juga merupakan pencemaran nama baik orang tua.
8. Lebih mentaati istri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Na'udzubillah.
9. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikapsemacam itu adalah sikapyang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.
10. Tidak bersabar Saat usia orang tua semakin renta sehingga bersikap kasar, bisa jadi karena semakin tua  kepekaan orang tua bertambah. Ia lebih mudah tersinggung, lebih mudah melampiaskan amarahnya, lebih mudah tersentuh hatinya hanya oleh kata-kata atau ucapan, yang bila itu diucapkan seorang anak di waktu mudanya, tidak akan diperdulikan sama sekali. Oleh sebab itu, Al-Qur’an memberikan bimbingan yang demikian santun  anak membiasakan diri berbuat baik sebaik – baiknya terhadap kedua orang tuanya.
[17:23] Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan dengan Berbakti kepada kedua orang tua adalah akhlak terpuji, dan perilaku luhur serta memiliki balasan pahala yang sangat besar, taat kepada orang tua juga termasuk salah satu penyebab masuk Surga, keridhaan Allah berada di balik keridhaan orang tua, berbakti kepada orang tua membantu menolak musibah, serta berbakti kepada orang tua dapat memperluas rezeki.

 

Wednesday, April 14, 2021

Review Materi Matematika Teknik 2

Review Materi Matematika Teknik 2, silahkan di baca, dan dikerjakan, informasi Video Penjelasan akan di sampaikan di minggu ini lewat web ini, Materi dapat di unduh disini

Materi Matematika Teknik 2, Pertemuan ke-6 dan 7

Materi Pertemuan 6 dan 7, silahkan di baca, dan di diskusikan, informasi Video Penjelasan akan di sampaikan di minggu ini lewat web ini, Materi dapat di unduh disini

Informasi PMB Politeknik Harapan Bersama, Kesempatan PMDK 2023

A. Kesempatan Jalur PMDK (November-Desember 2023) Syarat sebagai berikut : a. Mendaftar menggunakan rapor semester 1 s.d 4 b. Tanpa tes c. G...